susan monalusia

  Pict. by susanmonalusia  Jika Anda berkendaraan dari luar kota dan memasuki Bandung melalui gerbang tol Pasteur, cobalah belok ke arah Jalan Sutami. Tak jauh dari sana, Anda akan menemukan sebuah kawasan kuliner yang tak banyak disebut, tapi layak dikunjungi: Setrasari Mall Bandung .  Meski bernama "mall," tempat ini lebih menyerupai kompleks ruko sederhana daripada pusat perbelanjaan konvensional yang megah. Tapi jangan salah, di balik kesederhanaan fasadnya, tersembunyi deretan tempat makan enak yang menawarkan beragam cita rasa menggoda. Di antara ruko-ruko yang berjejer, tempat ini tidak hanya dihuni oleh supermarket, klinik gigi, kantor, atau tempat kursus matematika, tetapi juga oleh sejumlah kafe dan restoran yang menghadirkan pengalaman bersantap istimewa. Uniknya, meski berlokasi di area ruko, banyak kafe dan restoran di sini dirancang dengan interior yang menarik, menciptakan suasana nyaman dan estetis yang jauh dari kesan monoton. Begitu melangkah masuk, Anda...

Pict. Ryutaro Tsukata from pexels.com Saya telah menderita sakit lambung selama lebih dari dua puluh tahun. Hampir tidak ada hari yang saya lalui tanpa merasakan nyeri di lambung. Setiap minggu, saya hampir selalu harus masuk UGD karena rasa sakit yang tak tertahankan. Bukan hanya faktor makanan yang memicu kondisi ini, tetapi juga stres dan kelelahan sering kali menjadi penyebab utama nyeri lambung yang luar biasa.  Saat pindah ke Bandung, suami saya mendapat informasi dari salah seorang tetangga tentang pengobatan alternatif akupunktur. Ia memutuskan untuk mencoba terapi tersebut lebih dahulu. Suatu hari, saya ikut menemani ke tempat terapi akupunktur-hanya sebagai pengantar, karena saya termasuk orang yang takut terhadap jarum. Tidak sengaja dan tanpa niat saat Ibu Akupunkturis bertanya, "Ibu ada sakit apa?" yang terlintas saat itu adalah sakit lambung, meskipun saya sama sekali tidak berencana untuk "tusuk jarum". Singkat cerita akhirnya saya pun mencoba pengoba...

Picture by Roman Odintsov from Pexel.com Beberapa kali saya datang dan makan di kedai mie atau kudapan semacam siomay, di meja pasti ada semangkuk sambal cabai (chili oil). Makanan memang terasa lebih nikmat saat saya menambahkan sesendok sambal cabai. Chili oil atau minyak cabai berakar dari masakan Asia, khususnya Tiongkok. Minyak cabai mulai dikenal pada zaman Dinasti Han sekitar 206SM - 220SM saat rempah-rempah termasuk cabai mulai digunakan lebih luas dalam pengolahan makanan, meskipun cabai bukan berasal dari Asia tetapi berasal dari Amerika Selatan. Cabai masuk ke Asia melalui rute perdagangan, khususnya Jalur Sutra dan rute laut yang menghubungkan Asia dengan Eropa. Di Tiongkok, cabai mulai digunakan pada masakan Sichuan. Sebuah wilayah di Tiongkok yang terkenal dengan hidangan pedasnya. Orang Sichuan membuat minyak cabai sebagai cara untuk menambah rasa pedas pada makanan mereka sekaligus memanfaatkan minyak sebagai bahan pengawet alami untuk rempah-rempah. Minyak cabai tradis...

pict. from Restu Mande ig   Kalau sedang bingung mau makan apa atau sedang tidak berselera untuk makan, saya pasti akan membeli nasi rames Padang dengan menu rendang di dalamnya. Bagi saya yang (meskipun) bukan orang Padang atau Minang, menu rendang adalah menu yang sudah pasti enak. Mau beli rendang di rumah makan padang mana pun, rasanya tidak pernah zonk. Rendang tidak hanya semata masakan dengan rasa yang enak, tapi banyak filosofi hidup ada kesabaran, kebijaksanaan dan ketekunan yang terkandung di dalamnya. Rendang menurut sejarah berasal dari bahasa Minang yaitu randang, yang merujuk pada proses atau teknik memasak marandang yang berarti mengolah dan mengaduk masakan dalam waktu yang lama hingga hasil masakan menjadi kering. Bagi masyarakat Minang, rendang adalah hidangan yang wajib dsajikan dalam setiap perayaan adat, pesta atau menyambut tamu kehormatan.  Ada beberapa catatan sejarah yang menyebutkan bahwa rendang sudah ada sejak zaman Kerajaan Pagaruyung, namun daging...

Pict. from Pexxel.com Secangkir teh di sore hari, ditemani kudapan ringan mengapa tidak? Teh yang memiliki aroma nikmat dan kaya manfaat ini sudah melalui perjalanan panjang untuk sampai ke tahap ini.   Sejarah teh Menelusuri perjalanan teh yang mulai di kenal sejak 2700 tahun sebelum masehi di Cina, pada mulanya teh merupakan minuman pengobatan. Memasuki abad ke-3 barulah teh dianggap sebagai minuman seperti yang Kita nikmati saat ini. Teh pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh seorang misionaris asal Jerman tahun 1684 berupa biji teh (yang kemungkinan saat itu adalah biji dari tanaman  camellia sinensis).  Misionaris Andreas Cleyer membawa biji tersebut dari Jepang, lalu Gubernur Jendral VOC menanam biji tersebut di halaman rumahnya sebagai tanaman hias. Baru pada tahun 1728 tanaman teh mulai mendapat perhatian dari pemerintah kolonial.   Jenis teh dapat dibedakan berdasarkan proses pengolahannya. Yaitu melalui fermentasi dan non fermentasi. Belakangan istilah...

Cuanki menjadi salah satu jajanan hits di Bandung. Bukan hanya untuk warga lokal namun juga untuk para wisatawan kuliner yang datang ke Bandung. Cuanki sebenarnya mirip dengan bakwan malang makanan khas Malang,   yang membedakan adalah bahan dasar pembuatnya. Pada bakwan malang lebih banyak menggunakan daging sapi, sedangkan pada baso cuanki banyak menggunakan ikan. Bisa di bilang, baso cuanki memiliki aroma dan rasa yang lebih ringan dari bakwan malang. Semangkuk baso cuanki komplit berisi pangsit kering, tahu kering dan kukus yang di isi dengan adonan ikan dan tapioka juga ada baso sapi. Tidak ada mie atau bihun seperti pada bakwan malang. Disajikan dengan kuah gurih dengan tambahan daun bawang, seledri, bawang goreng dan perasan jeruk limo yang segar. Asal mula cuanki memang dari Bandung, beberapa tahun lampau ada seorang warga keturunan Tionghoa yang membuat dim sum dan baso tahu kuah yang memberi nama merk dagangnya Baso Tahu Kuah Choan Kie. Beberapa waktu kemudian banyak oran...