Chili Oil: Sambal Pedas Serbaguna yang Menggugah Selera
Beberapa kali saya datang dan makan di kedai mie atau kudapan semacam siomay, di meja pasti ada semangkuk sambal cabai (chili oil). Makanan memang terasa lebih nikmat saat saya menambahkan sesendok sambal cabai.
Chili oil atau minyak cabai berakar dari masakan Asia, khususnya Tiongkok. Minyak cabai mulai dikenal pada zaman Dinasti Han sekitar 206SM - 220SM saat rempah-rempah termasuk cabai mulai digunakan lebih luas dalam pengolahan makanan, meskipun cabai bukan berasal dari Asia tetapi berasal dari Amerika Selatan. Cabai masuk ke Asia melalui rute perdagangan, khususnya Jalur Sutra dan rute laut yang menghubungkan Asia dengan Eropa.
Di Tiongkok, cabai mulai digunakan pada masakan Sichuan. Sebuah wilayah di Tiongkok yang terkenal dengan hidangan pedasnya. Orang Sichuan membuat minyak cabai sebagai cara untuk menambah rasa pedas pada makanan mereka sekaligus memanfaatkan minyak sebagai bahan pengawet alami untuk rempah-rempah. Minyak cabai tradisional dibuat dengan merendam cabai kering yang dihancurkan dalam minyak panas, yang membantu melepaskan rasa pedas dan aroma cabai.
Sejak saat itu minyak cabai menjadi sambal yang populer di banyak masakan Asia termasuk Indonesia. Minyak ini tidak hanya memberikan rasa pedas, tetapi juga menambah aroma harum dan kaya rasa karena selain cabai ada rempah lain yang ikut dimasukan ke dalam nya seperti bawang putih, jahe atau lada.
Dengan bermodalkan nonton tiktok saya pun ikut-ikutan membuat sendiri sambal cabai yang sedang tren ini. Hasilnya enak, meskipun banyak tapi di dalamnya. Enak tapi sedikit gosong, enak tapi terlalu pedas,enak tapi cabainya terlalu kasar, enak tapi kurang aromatik.
Ternyata apa yang terjadi pada sambal cabai yang saya buat adalah kesalahan umum yang sering terjadi pada para pemula.
1.Minyak terlalu panas
Minyak yang terlalu panas saat dituangkan ke cabai atau rempah-rempah bisa gosong dan menghasilkan rasa pahit. Minyak harus dipanaskan sampai suhu sekitar 150-180 derajat C untuk memberikan rasa yang seimbang tanpa membakar bumbu. Apalagi saat itu saya bukan menuangkan minyak tapi menggoreng cabai dalam minyak,cabai menjadi sedikit gosong dan memebrikan rasa pahit saat dimakan.
2.Cabai tidak digiling dengan baik
Menggunakan cabai yang digiling dengan potongan besar akan menyebabkan tekstur yang kasar dan rasa yang kurang merata. Sebaiknya cabai kering dihaluskan sesuai selera yang dikehendaki.
3.Tidak menambahkan bumbu lain pada cabai
Jika hanya menambahkan cabai dengan minyak panas, hasilnya minyak cabai kita akan kurang memberikan rasa nikmat. Jadi sebaiknya tambahkan bumbu lain sseperti bawang putih atau jahe, selain rasanya akan menjadi lebih enak baunya pun akan harum dan sangat aromatik.
4.Beri waktu untuk bumbu meresap
Biarkan sambal cabai yang sudah jadi beberapa saat, agar bumbu - cabai - minyak bisa meresap. sebaiknya biarkan selama semalaman agar bumbu meresap dengan sempurna.
5.Perbandingan cabai dan bumbu tidak tepat
Terlalu banyak cabai sedikit bumbu akan menghasilkan rasa sambal yang sekedar pedas. Begitu juga jika terlalu banyak bumbu, sambal jadi terasa kurang pedas. Terlalu banyak minyak pun akan berpengaruh pada rasa. Sebaiknya perhatikan juga takaran nya, buat sambal cabai yang sesuai dengan rasa yang kita inginkan.
Resep Sambail Cabai (Chili Oil)
200 ml minyak
2 sdm cabai
2 siung bawang putih cincang
1 ruas jahe cincang halus
garam dan gula sesuai selera
cara membuat:
Siapkan bahan dalam satu wadah tahan panas kecuali minyak.
Panaskan minyak dengan api sedang tambahkan jahe cincang dan bawang putih cincang, biarkan sampai jahe dan bawang putih berwarna kecoklatan dan mengeluarkan aroma.
Angkat dan keluarkan jahe dan bawang putih dari minyak.
Tuang minyak panas (jangan sampai berasap) ke dalam wadah yang bersisi cabai kering
Aduk diamkakn dan simpan sampai bumbu meresap.
Jika sudah meresap, sambal cabai siapkan digunakan bersama dengan penganan kesukaan Anda. Selamat mencoba ...
Comments